Seperti tulisan saya sebelumnya tentang AMD FX4100, AMD FX8120 juga awalnya terlihat mempesona. Datang dengan embel-embel 8 core dan L3 cache besar nyatanya tidak terlihat adanya peningkatan signifikan apabila kita sandingkan dengan processor AMD pendahulunya dengan rentang harga sama, seperti AMD Phenom II X6 1100T yang notabene memiliki core lebih sedikit, yakni 6 core.
Saya berkesempatan menjajal processor ini lantaran mendapatkan pesanan membangun CPU bertenaga processor yang termasuk jajaran seri Bulldozer ini. First look, boleh saja kita kagum dengan bagaimana AMD mem-package processor ini. Boks processor ini terbuat dari bahan metal, seperti kaleng dengan cap yang dapat kita copot dengan mudah tanpa merusak segel yang ada di sisi penutup atas boks tersebut. Terkesan eksklusif sekali memang. Bandingkan dengan jajaran processor Intel seri core yang datang dengan boks berbahan kertas seperti boks processor pada umumnya.
HSF yang disertakan tampak gagah dibandingkan HSF milik Phenom sekalipun dengan logo AMD ditengahnya, suatu hal yang tidak ditemui pada HSF bawaan processor AMD seri Athlon II dan Phenom II yang tidak menampilkan logo AMD. Logo stiker AMD FX pun berada menyatu di dalam pembungkus processor, hal ini tentu hal yang bagus dikarenakan penempatan logio stiker pada boks AMD seri Athlon II dan Phenom II yang hanya sekedar ditaruh saja sehingga mudah ter-slip dan terjatuh.
Untuk mengakomodir processor ini, saya memilih untuk menandemkannya dengan motherboard AM3+ kelas value keluaran ASRock, yaitu ASRock 785GM-GS3FX. Berikut screenshot spek lengkap CPU ini.
Ekspektasi awal yang muncul dalam benak saya adalah processor ini harus mampu menembus skor diatas 30.000 pada pengukuran statis menggunakan software AIDA64 Extreme Edition.
Namun, faktanya, skor yang mampu dicapai pada mode pengukuran CPU Queen hanya 26.000 saja atau jauh dibandingkan processor Intel Core i5 3470 yang mampu menembus skor 34.000. Padahal core i5 sejatinya adalah processor 4 core.
Berikut juga akan saya tampilkan screenshot hasil benchmark menggunakan AIDA64.
Dengan bandrol harga berkisar pada 1,5 juta rupiah sebenarnya kita bisa 'memaksakan' untuk membeli processor Intel Core i5 yang bisa didapat mulai 1,65jt. Dengan dana sekitar 2,5jt kita bisa membangun jeroan bertenaga Intel Core i5 ivy bridge, motherboard value ASRock B75M-GL, dan memory 4gb DDR3.
Sekali lagi AMD tampak kesulitan menyaingi Intel untuk pasar kelas Enthusiast. AMD kini nampaknya gencar dalam melakukan penjualan pada processor APU mereka yang memang terbukti sangat efisien.
Demikian, sedikit review saya untuk processor ini.
CMIIW
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rezeki Tambahan
"Rezeki tambahan" Namanya juga pedagang, mendapati pembeli yang menjual kembali barang yang sudah dibeli rasanya biasa. Dan saya ...
-
Beberapa saat yang lalu, saya melakukan transaksi yang cukup intens via whatsApp Messenger dengan pelanggan komputer baru saya yang tingga...
-
Oke, judul yang gw angkat ini lebih kepada keinginan besar gw untuk bisa sharing 2 rute pilihan apabila kalian pengen melakukan perjalanan...
-
Dalam 2 bulan terakhir ini, saya cukup dibuat terkejut dengan pergerakan harga Phenom II X4 955 yang menembus turun ke harga 800rb-an. Ber...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat memberikan saran dan kritik untuk pengembangan saya dan blog ini kedepan.