Minggu, 20 Oktober 2013

Memulai memiliki Dinar, selamatkan nilai kekayaanmu


Dinar Antam
Instrumen investasi yang saya pelajari pertama kali adalah logam mulia (emas batangan dan dinar). Memiliki emas sangat cocok bagi investor pemula yang minim pengetahuan seperti saya saat itu. Emas cenderung minim resiko dan termasuk cukup mampu mengalahkan inflasi. Rata-rata kenaikan per tahunnya berkisar antara 10-15%.

Emas memang sangat difavoritkan oleh orang tua kita dahulu (disamping properti) karena harganya yang terus naik setiap tahun dan barangnya atau wujudnya bisa kita lihat dan kita pegang sendiri. Emas juga sangat likuid (mudah dicairkan) yang memungkinkan kita untuk menjual kembali atau menggadaikan emas kita kapan saja. Resiko dalam memiliki emas umumnya dikarenakan bentuk dan ukurannya yang kecil membuat kita harus benar-benar teliti dalam menyimpannya dari resiko kehilangan atau tercuri. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan menitipkannya di Bank.

Saya banyak membaca artikel dan buku-buku yang berhubungan dengan investasi emas. Salah satu buku yang saya baca adalah buku karangan Endy Kurniawan yang berjudul “Think Dinar”. Buku ini sangat bagus sebagai bacaan awal untuk memulai menabung dan mengumpulkan uang dinar yang diyakini sebagai real money yang tahan terhadap inflasi atau zero inflation. Pepatah yang saya ingat di buku ini adalah bagaimana menjadi seorang muslim yang kaya saat ini dan super kaya di masa depan hanya dengan berpikir secara dinar atau think dinar.

Pada awalnya, saya menganggap emas atau dinar adalah sebagai produk investasi yang cenderung akan naik di masa depan. Namun kini saya lebih memandang emas atau dinar tidak lebih dari hedging atau melindungi kekayaan kita. Karena memang dinar atau emas sejatinya memiliki nilai yang tetap sepanjang waktu, akan tetapi dikarenakan nilai mata uang lain seperti rupiah yang cenderung menurun akibat inflasi maka nilai tukar emas terhadap rupiah menjadi semakin tinggi.

Faktor kenaikan harga emas pun sangat bergantung pada kondisi ekonomi dan politik global. Bahkan 1 keping dinar pertama yang saya beli seharga 2.2 juta di tahun 2011 pernah merosot tajam hingga ke level 1,8 juta di awal tahun 2013. Meskipun terlihat merugi apabila dikonversikan ke rupiah, tetapi sesungguhnya tidak, karena tabungan saya tetaplah 1 dinar. Itulah yang mendasari saya berpikiran bahwa emas atau dinar lebih cocok sebagai alat pelindung nilai (asset) kita.

Saya memilih dinar sebagai keranjang investasi saya yang pertama dibandingkan emas batangan karena sifat dinar yang lebih praktis dan sederhana. Saya membelinya melalui agen dinarbandung.com yang berafiliasi langsung pada geraidinar.com.

Dinar dihitung berdasarkan jumlah koin 1 dinar yang kita punya. Hal ini tentu memudahkan kita apabila kita ingin menjual kembali, yakni dengan hanya melepas sejumlah koin dinar yang diinginkan. Bandingkan apabila kita memiliki emas batangan yang memiliki banyak varian berdasarkan berat. Belum lagi semakin kecil gram emas yang kita punya justru semakin mahal harganya. Emas dengan ukuran gram yang besar memang memiliki harga yang lebih murah namun sifat likuidnya (mudah dicairkan) menjadi semakin sulit. Belum lagi margin (selisih kurs jual beli) dinar cenderung tetap yakni 4%, bandingkan dengan emas batangan yang meskipun memiliki kurs buyback yang sama, namun karena harga belinya yang berbeda (berdasarkan ukuran gram) membuat selisihnya berbeda-beda. Hal-hal tersebut lah yang mendasari saya untuk memilih dinar dibandingkan emas batangan.

Ketika saya mulai memperkenalkan dan mengajak teman-teman dekat saya untuk mulai memiliki emas, saya pun cukup dibuat kewalahan karena mereka umumnya komplain bahwa nilai emas yang mereka punya terus menurun. Menurut saya itulah salah satu resiko dari berinvestasi yang umumnya diabaikan oleh hampir semua investor pemula. Mereka pada umumnya sama, yakni mengharapkan keuntungan besar (high profit) dalam jangka waktu pendek. 

Sementara ini, saya sudah berhenti menabung dinar karena kini saya fokus belajar berinvestasi di reksadana. Pengalaman berinvestasi di reksadana akan saya tampilkan dalam tulisan saya berikutnya.

1 komentar:

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.

    BalasHapus

Anda dapat memberikan saran dan kritik untuk pengembangan saya dan blog ini kedepan.

Rezeki Tambahan

"Rezeki tambahan" Namanya juga pedagang, mendapati pembeli yang menjual kembali barang yang sudah dibeli rasanya biasa. Dan saya ...