Minggu, 20 Oktober 2013

Nenek....

"Le, mbah enek Cipinang meninggal. Ibunya mama meninggal."

Ya, nenekku telah tiada. Nenekku telah menghembuskan nafas terakhirnya di hari Jum'at. Ironisnya, aku tak kuasa untuk menengoknya. Jangankan untuk ikut menguburkan, bahkan untuk terakhir kali melihatnya saja, aku tak sempat. Jarak dan pekerjaan membuatku terasa jauh dari keluarga.

Nenekku ini sangat lucu. Aku bisa bilang demikian karena nenekku ini memancarkan aura bahagia. Tak tampak raut muka penuh akan masalah. Dan nenekku ini sangat enak untuk diajak bercanda.

Usia tua menyebabkan nenek hanya mampu mengingat sedikit nama-nama cucunya. Dari keluargaku saja, nenek hanya mengingat ketiga awalnya saja. Kedua adikku tak mampu ia ingat.

Suatu hari aku mengetesnya.

"Nek, ini siapa?" tunjukku pada adikku, Ayu.

"Dwi." jawab nenek.

"Bukan, Nek. Ini Ayu." aku coba menjelaskan.

"Ayu? Dwi ini!" sergah nenek.

Berulang kali aku menanyakannya dan jawabannya selalu sama. Dia tidak ingat nama adikku, Ayu. Dia hanya ingat namaku, kakak pertamaku, dan kakak keduaku.

Setiap kali berkunjung, nenek selalu bilang padaku hal yang sama. "Lah Hadi udah tinggi banget ini.". Aku tak kuasa untuk tersenyum. Langsung saja kupeluk dan kucium tangannya tanda hormatku padanya.

Kini nenek telah tiada. Sebelumnya setiap hari lebaran tiba, anak, mantu, dan cucu nenek berkumpul di rumahnya. Entah, apakah tahun depan kami masih bisa berkumpul lagi tanpa kehadiran nenek di tengah-tengah kami. Kami semua rindu pada nenek. Semoga nenek diberikan tempat peristirahatan terakhir yang terbaik disana.

Nenek, loving u always!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat memberikan saran dan kritik untuk pengembangan saya dan blog ini kedepan.

Rezeki Tambahan

"Rezeki tambahan" Namanya juga pedagang, mendapati pembeli yang menjual kembali barang yang sudah dibeli rasanya biasa. Dan saya ...